Sejarah
peradaban islam diartikan sebagai perekembangan atau kemajuan kebudayaan islam
dalam perspektif sejarahnya, dan peradaban islam mempunyai berbgai macam
pengetian lain diantaranya
Pertama : sejarah
peradaban islam merupakan kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang di hasilkan
dalam satu periode kekuasaan islam mulai dari periode nabi Muhammad Saw sampai
perkembangan kekuasaan islam sekarang.
Kedua : sejarah
peradaban islam merupakan hasil hasil yang dicapai oleh ummat islam dalam
lapangan kesustraan, ilmu pengetahuan dan kesenian.
Ketiga : sejarah
perdaban islam merupakan kemajuan politik atau kekuasaan islam yang berperan
melindungi pandangan hidup islam terutama dalam hubungannya dengan ibadah
ibadah, penggunaan bahasa, dan kebiasaan hidup bermasyarakat.
3. Peran dan
fungsi manusia sebagai pembuat peradaban
Dalam perspektif
islam manusia sebagai pelaku sekaligus pembuat peradaban memiliki kedudukan dan
peran inti, kedudukan dan posisi manusia di kisahkan dalam Al Qur'an diantaranya:
Pertama :
manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna dan paling utama Allah
berfirman :
70. Dan
Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan
dan di lautan[862], kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk yang
Telah kami ciptakan.
Sebagai konsekwensi logis manusia memilki kebebasan yang bertanggung
jawab, dalam arti yang seluas luasnya dan pada dimensi yang beragam yang pasa
gilirannya merupakan amanat yang harus di pikul.
Kedua : guna mengemban
tugasnya sebagai mahluk yang di mulyakan Allah, tidak sepeti ciptaan Allah yang
lain. Semuanya mempunyai tekanan yang sama yaitu agar manusia menggunakan
akalnya hanya untuk hal hal yang positif sesuai dengan fitrah dan panggilan
hati nuraninya, dan amatlah tercella bagi orang yang teperdaya oleh hawa nafsu
terlepas dari kemanusiaannya dan fitrahnya.dan dalam hal ini
Al Qur'an menegaskan :
10. Dan mereka berkata: "Sekiranya
kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami
termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala".
11. Mereka mengakui dosa mereka. Maka
kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar