oleh; ASMAUL CHUSNA
Ekonomi Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Yudharta Pasuruan
BRI Syariah mengakui, dana investasi pengembangan produk tidak besar, hanya sekitar Rp 50 juta-Rp 100 juta per produk. Soalnya, menurut Group Head E-Banking BRI Syariah Wijayanto, e-banking dibuat in house. "Kami hanya membayar tenaga kerja. Biaya yang keluar hanya untuk server dan jaringan. Server bisa digunakan untuk beberapa produk," aku Wijayanto.
BRI Syariah berharap bisa menggaet 30.000 pengguna mobile banking dan 1.000 pengguna internet banking dalam waktu enam bulan.
Fasilitas ATM BRI Syariah juga akan terus dikembangkan. Mulai bulan depan, ATM BRI Syariah sudah bisa untuk transfer antarrekening di ATM Bersama. Selama ini ATM BRI Syariah baru terkoneksi dengan jaringan Prima. Dari 180.000 nasabah, 70.000 sudah menggunakan kartu ATM. "Kami berharap hingga akhir tahun bisa naik menjadi 100.000 pengguna," tukasnya.
Tak cuma BRI Syariah, Bank Permata Syariah juga mengandalkan e-banking untuk kenyamanan para nasabah.Kepala Unit Permata Syariah Achmad K. Permana mengatakan, dari sekitar 45.000 nasabah Permata Syariah, sebanyak 30% atau sekitar 15.000 merupakan pengguna e-banking. "Jika dilihat dari jumlah, lebih banyak nasabah baru yang menggunakan e-banking," ujarnya.
Dalam lima bulan ke depan, Permata Syariah menargetkan pertambahan nasabah baru sebanyak 10.000 rekening. Harapannya, separuhnya atau 5.000 nasabah menjadi pengguna e-banking.
Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (BSM) Yuslam Fauzi menilai, sambutan nasabah terhadap e-banking sangat baik. "Sampai saat ini pemegang BSM Card sudah lebih dari 900.000 orang, sedangkan BSM Mobile Banking dan BSM Net Banking tumbuh 10% setiap tahun," papar Yuslam.
Oleh Steffi Indrajana - Senin, 27 September 2010 | 10:10 WIB
http://keuangan.kontan.co.id/news/perbankan-syariah-ramai-ramai-kembangkan-e-banking-1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar